Minggu, 26 Oktober 2014

Obesitas Sentral Sangat Berbahaya

Obesitas Sentral Sangat Berbahaya
Gambar oleh Tumisu dari Pixabay

Pembahasan mengenai obesitas sentral sangat populer. Pasalnya, tipe obesitas seperti inilah yang paling banyak dialami masyarakat saat ini. Sayang, hingga kini belum ada cara jitu untuk mengatasinya. Demikian pernyataan para ahli obesitas menjelaskan bagaimana sulitnya mengatasi obesitas sentral dibanding obesitas di bagian tubuh yang lainnya. Anda boleh percaya dengan pernyataan tersebut. Namun, mulai saat ini saya minta Anda percaya bahwa program ini sanggup mengatasi obesitas sentral secara permanen.

Obesitas Sentral Sangat Berbahaya - Jika Anda tekun menjalani program ini, perut Anda akan mengempis secara signifikan. Program ini saya anggap sebagai program pelangsingan tubuh yang "manjur" terbukti efektif mengatasi problem perut gendut-persoalan obesitas yang paling berbahaya. Inilah keunggulan dari program ini dibanding program pelangsingan tubuh lainnya yang umumnya hanya mengutamakan penyusutan berat badan saja.

Lagi-lagi saya tertarik membahas persoalan perut gendut. Cukup beralasan, karena di dalam perut gendut terdapat lemak dengan sederet program anti obesitas harus diarahkan pada upaya mengatasi perut gendut sebelum merampingkan bagian tubuh yang lainnya. Hal ini berlaku bagi semua penderita obesitas tanpa kecuali. Walaupun Anda memiliki bagian tubuh lain yang gendut, namun Anda harus berupaya mengecilkan perut Anda dahulu sebelum mengecilkan bagian tubuh yang lainnya. Program pelangsingan tubuh mana pun tidak bisa bekerja di bagian tubuh tertentu saja kecuali pelangsingan tubuh menggunakan alat pelangsing yang bekerja "mengempiskan atau mengepres" volume bagian tubuh tertentu agar mengecil. Saya tidak menyarankan Anda mengikuti program semacam itu. Bukan karena mahal, tetapi hanya "mengelabui" penampilan yang semula tidak menarik menjadi lebih menarik. Hal semacam itu bukan cara cerdas untuk mengatasi obesitas. Tubuh ramping karena rekayasa alat pelangsing tubuh mutakhir tidak pernah menyingkirkan persoalan obesitas yang berbahaya bagi keselamatan jiwa seseorang.

Mungkin selama ini Anda merasa resah ketika tubuh Anda tidak lagi seksi ketika memakai celana ketat karena paha Anda tampak besar. Anda boleh saja merasa demikian, namun sesungguhnya Anda harus lebih khawatir ketika kancing celana yang Anda pakai tidak lagi bisa dikaitkan karena lingkar pinggang Anda semakin membesar. Sama seperti paha yang membesar, lengan yang besar tidak perlu terlalu dicemaskan ketika lingkar pinggang tetap ramping. Pasalnya, lemak di lengan dan di paha Anda bukanlah "lemak jahat" yang menyebabkan beragam penyakit menghampiri Anda. Penyakit-penyakit terkait obesitas bersumber pada lemak di bagian perut, bukan lemak yang ada di bagian lengan, paha, betis, atau bagian tubuh lainnya yang acap akli dipersoalkan oleh sebagian besar kaum wanita. Jika resiko kesehatan yang menjadi fokus pembicaraan, Anda tidak perlu terlalu mencemas memiliki paha atau lengan Anda yang besar sementara Anda masih memiliki perut yang ramping. Penampilan yang sempurna memang menjadi idaman bagi setiap orang, tetapi nilai kesehatan tentu jauh lebih penting dibanding nilai estetika, bukan? Nilai kesehatan seseorang tercermin dari lingkar pinggangnya. Semakin ramping perut seseorang, semakin kecil resiko terhadap penyakit yang harus ditanggung olehnya.

Meskipun program ini lebih mengutamakan penyusutan perut, bukan berarti bagian tubuh Anda yang lainnya tidak ikut menyusut melalui program ini. Sejalan dengan berjalannya program ini, semua bagian tubuh yang menjadi tempat persinggahan lemak akan menyusut. Itu pasti terjadi, maka Anda tidak perlu khawatir memikirkan lengan Anda yang super besar, paha Anda yang berukuran jumbo, atau betis Anda yang tidak "layak" untuk ditampilkan.

Tidak diragukan lagi jika lemak di bagian perut yang semakin tebal berbuntut panjang. Demikian yang perlu Anda pahami jika Anda bingung mengapa saya terus mendesak agar Anda merampingkan perut. Perlu Anda ketahui, sejumlah penyakit yang dicemaskan banyak orang diawali oleh perut gendut. Jika setiap hari Anda mendengar orang-orang serius memperbincangkan diabetes mellitus (DM), sesungguhnya yang pantas dijadikan sebagai tersangka utamanya adalah obesitas sentral. Pasalnya, obesitas sentral akrab di tubuh penderita diabetes mellitus tipe-2-jenis diabetes mellitus yang paling banyak diderita oleh masyarakat.

Setali tiga uang dengan penyakit DM yang dalam bahasa awam disebut kencing manis tersebut, hiperkolesterolemia juga akrab dialami oleh para pemilik perut gendut. Bahkan, para penliti telah lama menyimpulkan adanya kaitan erat antara obesitas sentral dengan hiperkolesterolemia. Jika kini pembicaraan mengenai hiperkolesterolemia semakin sering diperbincangkan oleh banyak kalangan, seharusnya Anda tidak kaget karena salah satu faktor resiko hiperkolesterolemia dari waktu ke waktu terus meningkat, yaitu obesitas sentral.

Penyakit lainnya yang banyak dialami oleh penderita obesitas adalah hipertensi. Para ahli mengategorikan obesitas sebagai faktor resiko hipertensi. Meskipun sulit dicari keterkaitannya secara nyata, obesitas merupakan salah satu faktor resiko hipertensi persisten yang tidak terbantahkan. Sejumlah data epidemiologi mengungkap kecenderungan penderita obesitas terhadap penderita hipertensi yang sangat tinggi. Oleh para ahli, obesitas dianggap sebagai resiko primer penyebab hipertensi. Jadi, apakah Anda masih acuh tak acuh terhadap penyakit ini? Hipertensi adalah penyakit pembuluh darah yang berimbas luas-sejumlah penyakit berhubungan dengan hipertensi. Seorang penderita hipertensi rawan menderita penyakit jantung koroner, ginjal dan stroke. Masih ada sejumlah penyakit lainnya yang dipicu oleh perut gendut alias obesitas sentral. Jika Anda tertarik untuk mengetahuinya lebih dalam, silahkan Anda pelajari artikel saya di blog ini.



Lingga, Lanny. 2014. Mau Langsing? STOP DIET!. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar