Selasa, 28 Oktober 2014

Lemak Omentum Mengganggu Pencernaan

Lemak Omentum Mengganggu Pencernaan
Gambar oleh Prawny dari Pixabay

Lemak omentum yang membesar akan mendesak lambung sehingga aktivitas pencernaan makanan yang berlangsung di lambung terganggu. Aktivitas lambung dan usus dalam menyerap zat gizi yang berasal dari makanan terhambat atau bahkan terbengkalai ketika volume lemak omentum semakin membesar.

Lemak Omentum Mengganggu Pencernaan - Alhasil, asupan zat gizi esensial bagi tubuh tidak memadai. Tidak terpenuhinya asupan zat gizi yang diperlukan tubuh pada gilirannya akan melemahkan aktivitas metabolisme. Metabolisme yang melambat menyebabkan penimbunan lemak semakin aktif. Inilah kejadian buruk yang tidak pernah kita duga, namun sejatinya menimbulkan mata rantai yang panjang. Tak butuh waktu lama untuk mengubah orang yang semula kurus menjadi gemuk ketika perutnya membuncit. Inilah fakta mengapa orang kurus yang perutnya buncit akhirnya mengalami obesitas. Dalam hal ini, lemak omentum yang perlu dijadikan terdakwa penyebab obesitas pada orang yang bersangkutan.

Aktivitas lambung dan usus dalam menyerap zat gizi yang berasal dari makanan terhambat atau bahkan terbengkalai ketika bolume lemak omentum semakin membesar.

Dampak buruk yang ditimbulkan lemak omentum semakin nyata sejalan dengan bertambahnya berat badan seseorang semakin besar tubuh seseorang, semakin banyak zat gizi yang diperlukannya. Sayang, lemak di bagian perut yang terus menumpuk menyebabkan asupan sejumlah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh terbengkalai. Inilah permulaan yang menyebabkan penimbunan lemak tubuh semakin aktif. Semua itu terjadi karena laju penimbunan lemak tubuh yang semakin meningkat didukung oleh pengikisan lemak tubuh yang berjalan lambat sejalan dengan defisiensi zat gizi penting yang diperlukan untuk mendukung metabolisme lemak. Inilah alasan mengapa seseorang yang memiliki lemak omentum yang semakin besar semakin sulit mengatasi obesitas yang dialaminya.

Penyerapan gizi yang terhambat menyebabkan defisiensi gizi. Keadaan ini memperlambat metabolisme lemak dalam tubuh yang menyebabkan semakin cepatnya penimbunan lemak. Perut pun semakin buncit.

Jika di dalam perut Anda "bersembunyi" lemak omentum yang besar, Anda tidak perlu pesimis untuk menghilangkannya. Anda pun akan memperoleh kembali perut ramping yang dahulu pernah Anda miliki. Caranya cukup dengan menjalani program ini secara tekun. Mengatasi obesitas sentral bukan perkara mudah, namun program ini telah membuktikan efektivitasnya dalam mengatasi obesitas sentral. Semua itu karena kecukupan gizi yang sangat diperhatikan dalam program ini. Kecukupan gizi diharapkan mendongkrak laju metabolisme, sehingga meningkatkan jumlah lemak yang tersingkir dari perut dan kemudian diikuti lemak di bagian tubuh lainnya. Selain itu, terpenuhinya faktor-faktor pendukung metabolisme secara menyeluruh yang diupayakan melalui program ini turut mendukung keberhasilan penyusutan lemak tubuh yang menjadi harapan penderita obesitas.



Lingga, Lanny. 2014. Mau Langsing? STOP DIET!. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar