Jumat, 17 Oktober 2014

Memahami Obesitas Secara Cerdas

Memahami Obesitas Secara Cerdas
Gambar oleh Tania Dimas dari Pixabay

Bertolak dari pemahaman yang salah mengenai penyebab obesitas, sebagian orang cenderung pasrah dengan obesitas yang dialaminya. Mereka dianggap sebagai takdir yang harus diterima begitu saja. Anehnya, sebagian orang justru merasa bangga memiliki tubuh gemuk. Hal ini disebabkan oleh budaya yang dianut sebagian masyarakat, yang menganggap tubuh gemuk sebagai lambang kemakmuran-tolok ukur terpenuhinya segala kebutuhan hidup yang diperlukannya. Bahkan, seseorang yang bertubuh gemuk kerap kali dijuluki sebagai orang kaya. Tidak mengherankan jika masih ada orang yang berharap memiliki tubuh gemuk dengan harapan dapat menunjukkan jati dirinya sebagai orang yang makmur. Lupakan keinginan konyol semacam itu dan sadarlah bahwa obesitas merupakan suatu keburukan.

Memahami Obesitas Secara Cerdas - Orang yang bertubuh gemuk dianggap orang yang sehat, sedangkan orang yang bertubuh kurus dianggap sakit. Sebuah pemahaman yang salah, namun hingga kini masih belum di anggap salah. Karena teracuni oleh pemahaman yang salah tersebut, banyak orang tua ingin agar anaknya bertubuh gemuk. Yang menyedihkan, anak-anak yang mengalami obesitas dianggap sebagai anak yang sehat. Padahal, kegemukan yang terjadi pada masa kanak-kanak merupakan alarm bahaya bagi anak yang bersangkutan di masa sekarang atau pun kelak ketika sudah dewasa. Tak hanya menyebabkan anak menjadi kurang gesit bergerak, namun obesitas berdampak buruk bagi kesehatannya di kemudian hari.

Meskipun pola pikir masyarakat mengenai kegemukan belum sepenuhnya sama. Sesungguhnya, masyarakat telah lama menyadari bahwa obesitas merupakan kondisi buruk yang menyebabkan seseorang rawan terhadap penyakit. Sementara itu, para pemerhati kesehatan menemukan hubungan yang tidak terpisahkan antara obesitas dengan beberapa macam penyakit dan bahkan sebagian di antaranya adalah penyakit-penyakit serius yang berujung kematian. Mungkin Anda telah mengetahui penyakit jantung, hiperkolesterolemia, dan sejumlah penyakit degeneratif lainnya yang akrab dengan kehidupan modern memiliki hubungan yang erat dengan obesitas. Selain itu, para ahli di bidang kesehatan kini juga meyakini bahwa obesitas merupakan faktor resiko sejumlah penyakit yang sebelumnya tidak pernah dikaitkan dengannya. Sebut saja, alergi, kanker, Alzheimer, dan penyakit-penyakit "baru" yang di antaranya asing bagi kita ternyata dapat dipicu oleh obesitas.

Peringatan dini mengenai bahaya obesitas sudah lama diwartakan oleh para praktisi medis. Namun, fobia terhadap obesitas baru merebak di kalangan masyarakat luas beberapa dekade terakhir. kecemasan ini muncul sejak obesitas mewabah secara cepat di kalangan masyarakat modern yang oleh banyak pihak disebut-sebut terjadi sejalan dengan perbaikan taraf hidup masyarakat secara umum. Obesitas adalah sisi buruk modernisasi berbagai aspek kehidupan yang suka atau pun tidak suka harus dialami oleh masyarakat modern.

Para ahli di bidang kesehatan kini juga meyakini bahwa obesitas merupakan faktor resiko sejumlah penyakit yang sebelumnya tidak pernah dikaitkan dengannya.

Di berbagai negara maju, obesitas merupakan persoalan kesehatan serius yang mendapat perhatian besar oleh pemerintahnya. Oleh para pemerhati kesehatan, obesitas yang tidak dikendalikan dengan baik akan menjadi awal bencana yang mengancam kehidupan seseorang. Menyadari hal ini, maka informasi seputar obesitas perlu disebarluaskan kepada masyarakat. Tak hanya kalangan medis yang gemar memublikasikan segala tentang obesitas, kaum awam yang peduli kesehatan pun turut sibuk menyosialisasikan bahaya obesitas kepada orang lain.

Mungkin saat ini Anda belum sepenuhnya yakin bagaimana imbas kelebihan berat badan yang Anda alami terhadap kesehatan Anda saat ini dan nanti. Bisa jadi, Anda pun menganggap publikasi yang gencar mempersoalkan wabah obesitas hanya sekedar pengisi kekosongan berita saja. Jika Anda masih berpandangan demikian, Anda perlu mempelajari lebih dalam kaitan antara obesitas dengan berbagai macam penyakit yang dijelaskan dalam blog ini. Dengan mengerti tingkah pola obesitas sebagai pemicu beragam penyakit, saya yakin Anda semakin waspada terhadap obesitas.

Anda semestinya tahu bahwa obesitas merupakan problem kesehatan serius yang dihadapi oleh sebagian besar masyarakat modern. Hal ini ada hubungannya dengan semakin banyaknya bukti yang menjelaskan kaitan antara obesitas dengan meningkatnya prevalensi penyakit-penyakit yang ditakuti oleh masyarakat modern. Sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa meningkatnya angka obesitas dari waktu ke waktu berbanding lurus dengan prevalensi penyakit-penyakit yang diderita oleh masyarakat. Patut untuk dicermati, meningkatnya wabah penyakit yang terjadi di era modern sinergis dengan merebaknya jumlah penderita obesitas di berbagai belahan dunia. Satu demi satu penyakit yang berkaitan dengan obesitas mulai teridentifikasi. Hal ini mendorong para pakar di bidang modern merasa berkepentingan untuk menyuarakan pernyataannya: "Obesitas adalah penyakit." Sebagai umpan balik atas pernyataan tersebut, upaya memerangi obesitas semakin gencar disosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat.

Perang melawan obesitas tak sekadar karena takut memiliki tubuh yang tidak sedap dipandang mata, namun karena dampak buruk yang akan ditimbulkannya patut dicemaskan. Kemakmuran, status sosial, status kesehatan, dan penilaian lainnya bisa tersingkir ketika obesitas semakin tidak terkendali. Sebab, obesitas merampas kesehatan seseorang. Inilah pemahaman mengenai obesitas yang harus tertanam di benak semua orang yang ingin hidup sehat. Memiliki kecukupan materi dan menjadi terhormat adalah dambaan semua orang, namun menjadi manusia sehat tentu harus diutamakan dibanding hal-hal apapun juga.Untuk menjadi manusia sehat, salah satu syaratnya Anda harus terhindar dari obesitas.

Obesitas adalah penyakit.



Lingga, Lanny. 2014. Mau Langsing? STOP DIET!. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar