Sabtu, 01 November 2014

6 Latihan Gym Untuk Pemula: Cara Latihan di Gym dengan Baik dan Benar!

6 Latihan Gym Untuk Pemula: Cara Latihan di Gym dengan Baik dan Benar!
Gambar oleh David Mark dari Pixabay

Selamat datang di Panduan Gym untuk Pemula! 

6 Latihan Gym Untuk Pemula: Cara Latihan Di Gym dengan Baik dan Benar! - Sebagai bagian dari Gymaav, panduan ini akan mendalami segala hal yang perlu Kamu ketahui tentang cara berolahraga yang benar di gym.

Pada saat Kamu sudah selesai membaca artikel 6 Latihan Gym Untuk Pemula: Cara Latihan di Gym dengan Cara Yang Benar ini, Kamu tidak akan pernah bertanya-tanya lagi tentang "apa yang harus saya lakukan di tempat gym?"

Kami telah membantu ribuan Klien Pelatihan Online membangun kepercayaan diri dan memulai latihan kekuatan di gym, jadi saya bekerja sama dengan pelatih kami untuk membuat Panduan Gym Pemula Terbaik untuk sobat Gymaav hari ini!

Oke, waktunya untuk mulai latihan. Ayo pergi ke tempat gym dan explore hal berikut ini:

 

Takut Berolahraga di Gym? Baca Ini Dulu.

Takut Berolahraga di Gym? Baca Ini Dulu
Gambar oleh Anemone123 dari Pixabay

Terlepas dari fisik Kamu, jika berat Kamu 200 kg atau 40 kg, pergi ke tempat gym biasa untuk pertama kalinya bisa menjadi sangat menakutkan.

Saya tahu banyak orang yang mengatakan "gym adalah tempat yang bukan untuk saya", atau "ngegym itu bodoh" dan bahkan tidak pernah melakukannya, hanya karena gym bisa jadi menakutkan / tidak ramah / tidak keren.

Sekarang, jika Kamu BISA mengerahkan keberanian untuk berjalan melewati pintu, Kamu akan dihadapkan pada hal-hal berikut:

  • Orang dengan ekspresi sedih di wajah mereka dengan patuh menggunakan mesin yang mirip dengan alat penyiksaan abad pertengahan.
  • Yang lain menggunakan mesin kardio, treadmill, dan elips, dan Kamu sudah dapat membayangkan diri Kamu terhapus dan berakhir dalam montase gagal YouTube.
  • Orang-orang yang benar-benar kuat mengambil beban bebas yang berat begitu mudah sehingga Kamu tidak bisa tidak langsung membandingkan diri Kamu dengan mereka ... dan menjadi terintimidasi.

Jika Kamu bergumul dengan kepercayaan diri, atau Kamu tidak menyukai penampilan Kamu , Kamu mungkin berasumsi bahwa semua orang di sekitar Kamu akan menghakimi Kamu sepanjang waktu dan tidak ingin mengalami penyiksaan ini.

Bahkan, Kamu mungkin berpikir bahwa badan Kamu harus terbentuk DULU, dan KEMUDIAN baru Kamu bisa pergi ke tempat gym…

Salah!


Kamu pergi ke gym UNTUK menjadi sehat dan membentuk badan. Dan saya akan membimbingmu ke sana.

Jika Kamu akan mulai latihan ke tempat gym, berikut beberapa hal yang perlu Kamu ketahui:

  1. Semua orang di sekitar Kamu sama-sama sadar diri seperti Kamu. Ya, cowok yang memiliki badan yang sudah bagus. Atau cewek kurus atau yang telah memiliki badan ideal. Mereka tidak fokus pada Kamu, karena mereka sibuk dengan latihan mereka sendiri dan bertanya-tanya apakah semua orang memikirkan mereka.
  2. Semua orang mulai dari suatu tempat. Kamu tidak terlihat baik oleh karena itulah Kamu pergi ke tempat gym. Kamu pergi ke tempat gym untuk menjadi lebih kuat, lebih percaya diri, dan kemudian memiliki badan yang bagus.
  3. KEBANYAKAN akan memuji Kamu karena telah mencoba. Ketika saya melihat seseorang yang sangat kelebihan berat badan di tempat gym, itu membuat saya bahagia - mereka berusaha memperbaiki diri! Itu sangat MENGAGUMKAN. Ini adalah mentalitas yang akan dimiliki 90% + orang.
  4. BANYAK akan terlalu fokus pada diri sendiri bahkan untuk tidak memperhatikan Kamu. Para pria yang mengangkat kemeja mereka di cermin untuk memeriksa perut mereka, melakukan bicep curl di kursi jongkok, dan / atau memastikan mereka mengambil foto untuk diposting di Facebook dan Instagram untuk membuktikan bahwa mereka memang pergi ke tempat gym.
  5. Sedikit yang akan menilai. Padahal, mereka tidak menghakimimu, aku janji. Mereka menilai SEMUA ORANG di sekitar Kamu, karena mereka tidak bisa tidak membandingkan diri mereka dengan orang lain dan mereka adalah orang yang buruk. Ini tidak berbeda dengan kehidupan nyata. Persetan dengan orang-orang ini, pembenci akan membenci, pemarah akan marah.


Tentu, Kamu bisa mengatakan "orang-orang jahat, tempat gym itu menakutkan, saya tidak akan muncul". Tapi kemudian, teroris menang. Dan begitu pula orang-orang itu. Jadi terserah mereka mau apa!


Sebaliknya, ini akan menjadi mentalitas gym Kamu:

  • Terimalah bahwa beberapa orang payah (seperti di mana pun dalam hidup), dan kebanyakan orang acuh tak acuh atau fokus untuk menjadi sadar diri sendiri. Semua orang akan memuji Kamu karena mencoba dan berada di sana.
  • Buat playlist Spotify epik yang membuat Kamu merasa semangat.
  • Pakailah pakaian yang Kamu rasa nyaman.
  • Gunakan headphone Kamu, jauhi semua orang, dan lakukan kegiatan Kamu sendiri. Bayangkan Kamu satu-satunya di sana.


Seberapa Sering Saya Harus Pergi ke Tempat Gym?

Seberapa Sering Saya Harus Pergi ke Tempat Gym?
Gambar oleh Ichigo121212 dari Pixabay

Banyak orang berpikir mereka perlu pergi ke gym 6 hari dalam seminggu, dengan patuh mengganti latihan beban dengan cardio dan bootcamp untuk mendapatkan tubuh bagus yang berbentuk yang mereka cari.

Kedengarannya melelahkan dan menyedihkan bagi saya, dan saya SUKA gym!

Jadi, inilah yang perlu Kamu ketahui tentang frekuensi ngegym:

Lakukan sebanyak yang Kamu bisa, atau lakukan sesedikit yang Kamu mau.

Semua latihan dalam panduan ini adalah "latihan seluruh tubuh" yang berarti latihan tersebut melatih semua otot di tubuh Kamu.

Otot Anda akan rusak di gym dan kemudian diganti dengan otot yang lebih kuat selama 48 jam ke depan.

Oleh karena itu, kami menyarankan Kamu pergi ke tempat gym 2-3 kali seminggu, dengan satu hari libur atau lebih di antara setiap sesi.

Nasihat ini disertai dengan beberapa peringatan:

  • Jika Kamu seorang ibu tunggal atau bekerja dua pekerjaan atau hanya sibuk menjalani hidup Kamu dan Kamu hanya dapat pergi ke gym sekali, bagus! Sekali seminggu lebih baik dari pada tidak sama sekali dalam seminggu!
  • Jika Kamu memiliki sasaran khusus atletik atau kardiovaskular yang Kamu latih, maka pergi ke gym lebih sering mungkin akan memberi Kamu hasil yang lebih cepat.
  • Jika Kamu mencoba menurunkan berat badan, dengan cara pergi ke tempat gym lebih sering mungkin TIDAK akan memberi Kamu hasil yang lebih cepat. Kamu juga harus Diet.

“Bang, langsung aja ngomong seberapa sering saya harus pergi ke gym! ”

Ok! Cobalah datang untuk latihan ke tempat gym 3 kali seminggu.

Saya suka latihan hari Senin-Rabu-Jumat.

Mulailah dan akhiri minggu dengan pencapaian yang maksimal!

Apa? Anda ingin berolahraga di hari libur juga? Keren.

Kami menyusun rutinitas latihan kami untuk klien kami mengikuti jadwal mereka - beberapa orang pergi ke gym 5 hari per minggu, sementara yang lain hanya pergi sekali seminggu.

Ok! Sekarang apakah kita siap !?

Bagus! Ayo lanjut ke Latihan Gym Level 1: Hari pertama Kamu di gym.

Kamis, 30 Oktober 2014

Lemak Omentum Mengganggu Fungsi Jantung

Lemak Omentum Mengganggu Fungsi Jantung
Gambar oleh Pexels dari Pixabay

Kewaspadaan terhadap kesehatan jantung harus lebih ditingkatkan oleh mereka yang menderita obesitas sentral. Pemilik perut buncit, waspadalah terhadap kesehatan jantung Anda! berbicara  mengenai kesehatan jantung penderita obesitas sentral, Anda tidak boleh melupakan dampak buruk yang ditimbulkan oleh lemak omentum.

Lemak Omentum Mengganggu Fungsi Jantung - Ketika lemak omentum membesar maka akan menghimpit jantung, sehingga gangguan jantung pun tak dapat dihindari. Semakin besar lemak omentum yang mengisi rongga perut, semakin berat beban yang ditanggung oleh jantung sehingga potensi gangguan jantung pun meningkat. Coba bayangkan, bagaimana jika jantung Anda yang hanya sebesar kepalan tangan Anda terdesak dan terhimpit oleh "benda" masif seperti halnya lemak omentum. Anda akan mengalami gangguan pernapasan kronis sejalan dengan bertambahnya bolume lemak omentum. Bukan tidak mungkin jika nantinya kematian menghampiri Anda di saat tekanan yang diberikan lemak omentum ke jantung semakin kuat. Tubuh gemuk yang memiliki volume lemak omentum besar berisiko tinggi terhadap kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner.

Semakin besar lemak omentum yang mengisi rongga perut, semakin berat beban yang ditanggung oleh jantung sehingga potensi gangguan jantung pun meningkat.

Pengobatan penyakit jantung bukan bawaan tesebut di atas tidak akan memberi manfaat yang maksimal ketika lemak omentum tetap dibiarkan leluasa mendesak jantung. Pemasangan ring jantung, ombolisasi, kateterisasi dan bedah jantung adalah pilihan sulit yang terpaksa harus dilakukan oleh dokter untuk menyelamatkan jiwa pasiennya. Anda tentu ngeri mendengar tindakan pengobatan jantung yang tekesan seram tersebut, bukan? Karena itu, jika Anda tidak ingin cemas memikirkan penyakit jantung, sepatutnya Anda berusaha memikirkan faktor-faktor resiko yang menyebabkan Anda harus sering berurusan dengan ahli jantung. Adapun faktor yang beresiko tinggi memicu payah jantung atau bahkan gagal jantung adalah obesitas sentral. Apakah Anda masih "santai" dengan perut gendut lenuh lemak omentum yang Anda miliki, sementara serangan jantung siap Anda alami kapan saja? Ayo bergegaslah merampingkan perut Anda sebelum semuanya terlambat.



Lingga, Lanny. 2014. Mau Langsing? STOP DIET!. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Rabu, 29 Oktober 2014

Lemak Omentum Membahayakan Kesehatan Hati

Lemak Omentum Membahayakan Kesehatan Hati
Gambar oleh Sasin Tipchai dari Pixabay

Desakan lemak omentum ke hati mengganggu kinerja hati yang super sibuk. Sebagai organ penting yang memiliki ratusan macam fungsi vital, gangguan hati tentu akan berdampak buruk terhadap keseimbangan tubuh orang yang sehat. Anda harus ingat, hati memiliki peran yang sangat penting dalam menjalankan beragam aktivitas biologis termasuk melakukan metabolisme lemak sehingga timbunan lemak berkurang.

Lemak Omentum Membahayakan Kesehatan Hati - Ketika metabolisme tubuh yang berpusat di hati melemah, pembakaran lemak tubuh ikut melemah, alhasil tubuh semakin gemuk. Yang memprihatinkan, sejalan dengan bertambahnya timbunan lemak maka volume lemak omentum pun turut membesar sehingga beban yang harus ditanggung oleh hati semakin berat. Anda tentu bisa menebak peristiwa apa yang akan terjadi? Obesitas yang semakin parah. Itulah jawaban mengapa obesitas sentral yang tidak segera diatasi akan semakin sulit diatasi.

Desakan lemak omentum terhadap hati melemahkan metabolisme tubuh, akibatnya pembakaran lemak ikut melemah, alhasil tubuh bertambah gemuk.

Bertambahnya volume lemak omentum yang mengisi rongga perut, menyulitkan berlangsungnya proses pembakaran lemak tubuh (liposis) yang bersarang di dalam perut. Sebuah awal buruk yang menciptakan lingkaran setan yang mengganggu kesehatan secara menyeluruh. Bersandar pada kenyataan ini, masihkah Anda membiarkan lemak omentum bersarang di dalam perut Anda sementara Anda ingin memiliki tubuh yang langsing? Dalam hal ini, tekad Anda untuk langsing menjadi kunci yang harus Anda perhatikan. Untuk itu, prioritaskan tekad Anda mengatasi perut gendut yang Anda miliki dengan menjalani program ini secara berkesinambungan.

Tak hanya mempersulit upaya mengatasi obesitas, lemak omentum juga menimbulkan beragam penyakit terkait dengan fungsi hati. Penyakit yang dimaksud antara lain hiperlipidemia, yaitu penyakit yang ditandai tingginya kadar lemak dalam darah baik berupa kolesterol ataupun trigliserida. Secara teoritis, kadar lemak darah akan melonjak ketika hati tidak sanggup lagi mengatur keseimbangan lemak darah dengan baik. Pasalnya, hati bertanggung jawab mengatur keseimbangan kadar lemak dalam darah. Jika selama ini sebagian besar orang memojokkan makanan berlemak sebagai penyebab hiperlipidemia, selayaknya obesitas sentral layak pula dijadikan sebagai terdakwa. Untuk memastikannya, diperlukan tes laboratorium untuk mengetahui kualitas fungsi hati dan kemungkinan terjadinya gangguan pada hati. Tes tersebut meliputi: SGPT, SGOT, gama -GT.

Masih berkaitan dengan fungsi hati, volume lemak omentum yang membesar mempermudah terjadinya perlemakan hati (fatty-liver)-penyakit yang kurang populer namun sesungguhnya berimbas buruk bagi metabolisme secara menyeluruh. Perlemakan hati menjadi batu sandungan beralngsungnya proses liposis secara normal. Dalam banyak kasus yang saya temukan, banyak penderita obesitas sentral sulit mengalami penyusutan persentase lemak di tubuhnya karena mereka mengalami fatty liver. Untuk meningkatkan jumlah lemak yang tersingkir dari tubuhnya, mereka harus menjalani "pembersihan" hati atau dalam bahasa medis disebut dengan detoksifikasi lever. Penjelasan lebih mendalam mengenai fatty liver dan detoksifikasi hati dapat Anda pelajari di www.lannylingga.com.

Banyak penderita obesitas sentral sulit mengalami penyusutan pesentase lemak di tubuhnya karena mereka mengalami fatty liver.

Gangguan fungsi hati lain juga menyebabkan kualitas pencernaan menurun terkait dengan menurunnya ketersediaan enzim pencernaan yang diproduksi oleh hati. Tidak terpenuhinya kebutuhan enzim pencernaan mengurangi kesempatan tubuh untuk memperoleh zat-zat esensial untuk berlangsungnya lipolisis. Defisiensi zat gizi esensial selama ini luput dari pemikiran para ahli diet, padahal peran zat gizi untuk mendukung lipolisis tidak tergantikan. Anda tiak perlu khawatir menghadapi hal ini, sebab program ini sangat memperhatikan kecukupan zat gizi esensial melalui rekomendasi diet dan suplementasi yang memadai. Selain itu, menurunnya fungsi hati akibat penimbunan racun (toksin) pada hati. Akibat desakan lemak omentum maka detoksifikasi yang dilakukan oleh hati menurun sehingga kadar racun di dalam tubuh meningkat sehingga sel-sel tubuh aus sebelum waktunya yang pada gilirannya memperlemah laju metabolisme. Perlu Anda ketahui pula, imunitas tubuh melemah ketika semakin banyak racun yang tidak terproses oleh hati. Kondisinya semakin buruk jika akhirnya racun yang tidak tereliminasi mengendap di dalam tubuh. Dampak keracunan di tingkat seluler tidak segera terdeteksi dan bahkan sulit untuk dibuktikan, namun melemahnya sistem detoksifikasi alami tersebut berdampak buruk bagi terhadap kesehatan global.



Lingga, Lanny. 2014. Mau Langsing? STOP DIET!. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Selasa, 28 Oktober 2014

Lemak Omentum Mengganggu Pencernaan

Lemak Omentum Mengganggu Pencernaan
Gambar oleh Prawny dari Pixabay

Lemak omentum yang membesar akan mendesak lambung sehingga aktivitas pencernaan makanan yang berlangsung di lambung terganggu. Aktivitas lambung dan usus dalam menyerap zat gizi yang berasal dari makanan terhambat atau bahkan terbengkalai ketika volume lemak omentum semakin membesar.

Lemak Omentum Mengganggu Pencernaan - Alhasil, asupan zat gizi esensial bagi tubuh tidak memadai. Tidak terpenuhinya asupan zat gizi yang diperlukan tubuh pada gilirannya akan melemahkan aktivitas metabolisme. Metabolisme yang melambat menyebabkan penimbunan lemak semakin aktif. Inilah kejadian buruk yang tidak pernah kita duga, namun sejatinya menimbulkan mata rantai yang panjang. Tak butuh waktu lama untuk mengubah orang yang semula kurus menjadi gemuk ketika perutnya membuncit. Inilah fakta mengapa orang kurus yang perutnya buncit akhirnya mengalami obesitas. Dalam hal ini, lemak omentum yang perlu dijadikan terdakwa penyebab obesitas pada orang yang bersangkutan.

Aktivitas lambung dan usus dalam menyerap zat gizi yang berasal dari makanan terhambat atau bahkan terbengkalai ketika bolume lemak omentum semakin membesar.

Dampak buruk yang ditimbulkan lemak omentum semakin nyata sejalan dengan bertambahnya berat badan seseorang semakin besar tubuh seseorang, semakin banyak zat gizi yang diperlukannya. Sayang, lemak di bagian perut yang terus menumpuk menyebabkan asupan sejumlah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh terbengkalai. Inilah permulaan yang menyebabkan penimbunan lemak tubuh semakin aktif. Semua itu terjadi karena laju penimbunan lemak tubuh yang semakin meningkat didukung oleh pengikisan lemak tubuh yang berjalan lambat sejalan dengan defisiensi zat gizi penting yang diperlukan untuk mendukung metabolisme lemak. Inilah alasan mengapa seseorang yang memiliki lemak omentum yang semakin besar semakin sulit mengatasi obesitas yang dialaminya.

Penyerapan gizi yang terhambat menyebabkan defisiensi gizi. Keadaan ini memperlambat metabolisme lemak dalam tubuh yang menyebabkan semakin cepatnya penimbunan lemak. Perut pun semakin buncit.

Jika di dalam perut Anda "bersembunyi" lemak omentum yang besar, Anda tidak perlu pesimis untuk menghilangkannya. Anda pun akan memperoleh kembali perut ramping yang dahulu pernah Anda miliki. Caranya cukup dengan menjalani program ini secara tekun. Mengatasi obesitas sentral bukan perkara mudah, namun program ini telah membuktikan efektivitasnya dalam mengatasi obesitas sentral. Semua itu karena kecukupan gizi yang sangat diperhatikan dalam program ini. Kecukupan gizi diharapkan mendongkrak laju metabolisme, sehingga meningkatkan jumlah lemak yang tersingkir dari perut dan kemudian diikuti lemak di bagian tubuh lainnya. Selain itu, terpenuhinya faktor-faktor pendukung metabolisme secara menyeluruh yang diupayakan melalui program ini turut mendukung keberhasilan penyusutan lemak tubuh yang menjadi harapan penderita obesitas.



Lingga, Lanny. 2014. Mau Langsing? STOP DIET!. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Senin, 27 Oktober 2014

Lemak Omentum Dan Keburukan Yang Diciptakannya

Lemak Omentum Dan Keburukan Yang Diciptakannya
Gambar oleh Clker-Free-Vector-Images dari Pixabay

Ketika dilakukan pembedahan terhadap perut penderita obesitas sentral, maka ditemukan materi yang menggumpal di ronggal perut serupa kaos kaki yang di dalamnya berisi lemak. Lemak khusus ini disebut lemak omentum.

Lemak Omentum Dan Keburukan Yang Diciptakannya - Lemak ini sarat keburukan dan menimbulkan bahaya yang tidak pernah disadari oleh penderita obesitas sentral. Dan bahkan, pembahasan mengenai lemak omentum oleh para ahli tidak segencar pembicaraan mengenai lemak visceral yang menyebabkan pinggang lurus "tidak berbentuk". Apakah keburukan yang ditimbulkan oleh lemak omentum? Simak penjelasan artikel berikutnya di blog ini.



Lingga, Lanny. 2014. Mau Langsing? STOP DIET!. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Minggu, 26 Oktober 2014

Obesitas Sentral Sangat Berbahaya

Obesitas Sentral Sangat Berbahaya
Gambar oleh Tumisu dari Pixabay

Pembahasan mengenai obesitas sentral sangat populer. Pasalnya, tipe obesitas seperti inilah yang paling banyak dialami masyarakat saat ini. Sayang, hingga kini belum ada cara jitu untuk mengatasinya. Demikian pernyataan para ahli obesitas menjelaskan bagaimana sulitnya mengatasi obesitas sentral dibanding obesitas di bagian tubuh yang lainnya. Anda boleh percaya dengan pernyataan tersebut. Namun, mulai saat ini saya minta Anda percaya bahwa program ini sanggup mengatasi obesitas sentral secara permanen.

Obesitas Sentral Sangat Berbahaya - Jika Anda tekun menjalani program ini, perut Anda akan mengempis secara signifikan. Program ini saya anggap sebagai program pelangsingan tubuh yang "manjur" terbukti efektif mengatasi problem perut gendut-persoalan obesitas yang paling berbahaya. Inilah keunggulan dari program ini dibanding program pelangsingan tubuh lainnya yang umumnya hanya mengutamakan penyusutan berat badan saja.

Lagi-lagi saya tertarik membahas persoalan perut gendut. Cukup beralasan, karena di dalam perut gendut terdapat lemak dengan sederet program anti obesitas harus diarahkan pada upaya mengatasi perut gendut sebelum merampingkan bagian tubuh yang lainnya. Hal ini berlaku bagi semua penderita obesitas tanpa kecuali. Walaupun Anda memiliki bagian tubuh lain yang gendut, namun Anda harus berupaya mengecilkan perut Anda dahulu sebelum mengecilkan bagian tubuh yang lainnya. Program pelangsingan tubuh mana pun tidak bisa bekerja di bagian tubuh tertentu saja kecuali pelangsingan tubuh menggunakan alat pelangsing yang bekerja "mengempiskan atau mengepres" volume bagian tubuh tertentu agar mengecil. Saya tidak menyarankan Anda mengikuti program semacam itu. Bukan karena mahal, tetapi hanya "mengelabui" penampilan yang semula tidak menarik menjadi lebih menarik. Hal semacam itu bukan cara cerdas untuk mengatasi obesitas. Tubuh ramping karena rekayasa alat pelangsing tubuh mutakhir tidak pernah menyingkirkan persoalan obesitas yang berbahaya bagi keselamatan jiwa seseorang.

Mungkin selama ini Anda merasa resah ketika tubuh Anda tidak lagi seksi ketika memakai celana ketat karena paha Anda tampak besar. Anda boleh saja merasa demikian, namun sesungguhnya Anda harus lebih khawatir ketika kancing celana yang Anda pakai tidak lagi bisa dikaitkan karena lingkar pinggang Anda semakin membesar. Sama seperti paha yang membesar, lengan yang besar tidak perlu terlalu dicemaskan ketika lingkar pinggang tetap ramping. Pasalnya, lemak di lengan dan di paha Anda bukanlah "lemak jahat" yang menyebabkan beragam penyakit menghampiri Anda. Penyakit-penyakit terkait obesitas bersumber pada lemak di bagian perut, bukan lemak yang ada di bagian lengan, paha, betis, atau bagian tubuh lainnya yang acap akli dipersoalkan oleh sebagian besar kaum wanita. Jika resiko kesehatan yang menjadi fokus pembicaraan, Anda tidak perlu terlalu mencemas memiliki paha atau lengan Anda yang besar sementara Anda masih memiliki perut yang ramping. Penampilan yang sempurna memang menjadi idaman bagi setiap orang, tetapi nilai kesehatan tentu jauh lebih penting dibanding nilai estetika, bukan? Nilai kesehatan seseorang tercermin dari lingkar pinggangnya. Semakin ramping perut seseorang, semakin kecil resiko terhadap penyakit yang harus ditanggung olehnya.

Meskipun program ini lebih mengutamakan penyusutan perut, bukan berarti bagian tubuh Anda yang lainnya tidak ikut menyusut melalui program ini. Sejalan dengan berjalannya program ini, semua bagian tubuh yang menjadi tempat persinggahan lemak akan menyusut. Itu pasti terjadi, maka Anda tidak perlu khawatir memikirkan lengan Anda yang super besar, paha Anda yang berukuran jumbo, atau betis Anda yang tidak "layak" untuk ditampilkan.

Tidak diragukan lagi jika lemak di bagian perut yang semakin tebal berbuntut panjang. Demikian yang perlu Anda pahami jika Anda bingung mengapa saya terus mendesak agar Anda merampingkan perut. Perlu Anda ketahui, sejumlah penyakit yang dicemaskan banyak orang diawali oleh perut gendut. Jika setiap hari Anda mendengar orang-orang serius memperbincangkan diabetes mellitus (DM), sesungguhnya yang pantas dijadikan sebagai tersangka utamanya adalah obesitas sentral. Pasalnya, obesitas sentral akrab di tubuh penderita diabetes mellitus tipe-2-jenis diabetes mellitus yang paling banyak diderita oleh masyarakat.

Setali tiga uang dengan penyakit DM yang dalam bahasa awam disebut kencing manis tersebut, hiperkolesterolemia juga akrab dialami oleh para pemilik perut gendut. Bahkan, para penliti telah lama menyimpulkan adanya kaitan erat antara obesitas sentral dengan hiperkolesterolemia. Jika kini pembicaraan mengenai hiperkolesterolemia semakin sering diperbincangkan oleh banyak kalangan, seharusnya Anda tidak kaget karena salah satu faktor resiko hiperkolesterolemia dari waktu ke waktu terus meningkat, yaitu obesitas sentral.

Penyakit lainnya yang banyak dialami oleh penderita obesitas adalah hipertensi. Para ahli mengategorikan obesitas sebagai faktor resiko hipertensi. Meskipun sulit dicari keterkaitannya secara nyata, obesitas merupakan salah satu faktor resiko hipertensi persisten yang tidak terbantahkan. Sejumlah data epidemiologi mengungkap kecenderungan penderita obesitas terhadap penderita hipertensi yang sangat tinggi. Oleh para ahli, obesitas dianggap sebagai resiko primer penyebab hipertensi. Jadi, apakah Anda masih acuh tak acuh terhadap penyakit ini? Hipertensi adalah penyakit pembuluh darah yang berimbas luas-sejumlah penyakit berhubungan dengan hipertensi. Seorang penderita hipertensi rawan menderita penyakit jantung koroner, ginjal dan stroke. Masih ada sejumlah penyakit lainnya yang dipicu oleh perut gendut alias obesitas sentral. Jika Anda tertarik untuk mengetahuinya lebih dalam, silahkan Anda pelajari artikel saya di blog ini.



Lingga, Lanny. 2014. Mau Langsing? STOP DIET!. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Ayo, Rampingkan Perut Anda!

Ayo, Rampingkan Perut Anda!
Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

Bagaimana mengatasi perut gendut? Ini yang paling sering ditanyakan oleh pasien saya. Mudah saja, jalani program ini dengan sepenuh hati maka tidak perlu waktu lama bagi Anda untuk memiliki perut yang lebih ramping. Anda tertarik? Silakan mencoba program ini. Banyak pasien yang kurang dari satu bulan menjalani program ini telah mengalami penyusutan lingkar perut sepanjang beberapa sentimeter. Perut mereka yang semula buncit tampak lebih rata. Jika program ini terus dijalani dengan disiplin, dipastikan pada bulan ketiga perut yang semula gendut berubah menjadi ramping.

Ayo, Rampingkan Perut Anda! - Melalui program ini saya mengajak Anda merampingkan perut. Ingat, perut gendut adalah sebuah persoalan. Perut gendut adalah perut orang yang sakit. Inilah yang menjadi alasan mengapa publikasi mengenai obesitas umumnya memusatkan pokok bahasannya pada lemak visceral, bukan lemak di bagian tubuh lainnya tak lain karena lemak ini di perut itulah yang paling berbahaya.

Yang perlu Anda ingat gemuk di bagian perut adalah gemuk yang paling buruk - semua itu terkait sinyal bahaya yang ditimbulkannya .Gemuk di bagian perut merupakan ciri khas obesitas sentral yang sarat persoalan. Di uraian selanjutnya, Anda akan tahu bagaimana lemak di bagian perut bertindak ibarat api yang menyalakan faktor-faktor pemicu sejumlah penyakit berbahaya.

Yuk, simak baik-baik penjelasan mengenai keburukan lemak di bagian perut agar Anda waspada ketika lemak di perut Anda semakin membengkak.



Lingga, Lanny. 2014. Mau Langsing? STOP DIET!. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.